JAMBI - Digawangi Bidang Humas dan Direktorat Reserse Narkoba, Program Jumat Curhat di sebuah kedai kopi di Kota Jambi, Jumat (17/2), mengupas tema tentang masalah narkoba dan optimalisasi penanganan rehabilitasi para korban pemakainya.
Dipimpin Dirresnarkoba Kombes Thomas Panji Susbandaru dan Kabid Humas Kombes Mulia Prianto, komunikasi Jumat Curhat mengundang perwakilan dari Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), melibatkan unsur dinas kesehatan, dan unsur lembaga rehabilitasi di Jambi. Turut hadir Wadirres Narkoba Polda Jambi AKBP Zulkarnain Harahap.
Menurut Kabid Humas Mulia Prianto, salah satu informasi menarik yang mengemuka pada Juat Curhat tersebut, yakni berkaitan dengan pekerjaan rehabilitasi terhadap para korban penyalaguna narkoba. Baik dari aspek penanganan medis dan sosial.
"Saat ini yang menjadi permasalahan kita dari IPWL adalah, kurangnya fasilitas untuk para pengguna penyalahgunaan Narkoba, untuk mendapatkan akses rehabilitasi yang baik dalam tindakan medis dan sosial, " ungkap salah seorang perwakilan IPWL.
Pihak IPWL juga berharap, pemerintah ataupun pihak kepolisian bisa menyediakan akses program pasca rehabilitasi atau bimbingan lanjutan secara maksimal, tanpa stigma dan diskriminasi. Termasuk perlunya dukungan paralegal dan akses layanan kesehatan bagi para korban, pengguna napza yang terintegrasi dengan layanan secara gratis.
Ditambahkan Mulia, pihak IPWL berharap, pihak kepolisian bisa menghidupkan kembali hari-hari anti narkoba secara rutin dan berkala, agar menjadi sarana untuk sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat.
Merespon hal itu, Dirresnarkoba Thomas Panji Susbandaru menyatakan, akan berupaya turut membantu menjadi perpanjangan tangan. Antara lain menyampaikan, menyurati dan mengordinasikan masalahnya yang diaspirasikan IPWL dengan unsur pemerintah terkait.
"Dit Resnarkoba Polda Jambi, selain melakukan penanganan narkoba pada penyelidikan dan menanggulangi para pengguna, juga akan turut serta mendukung dan membantu IPWL. Naanti akan kita komunikasikan kepada pihak terkai, " papar Thomas Panji.(UTI)