JAMBI - Memasuki hari ketiga assesmen Geopark Merangin, Tim Evaluator Unesco Global Geopark (UGG) mulai kepincut dengan cita rasa kopi Jangkat, yang terkenal nikmat karena diolah secara manual dan tradisional.
Hal itu terlihat ketika Mr Babis C Fasoula dan Mr Alireza ditemani Wabup Merangin Nilwan Yahya, dengan serius mengamati pengelolaan kopi secara tradisional oleh ibu-ibu di Desa Simpang Talang Tembago, Kecamatan Jangkat Timur, Senin (10/10).
“Rasa kopi yang dikelola secara tradisional ini jelas beda dengan kopi yang dikelola secara modern. Kopi ini nikmat sekali, ” ujar Mr Babis C Fasoula dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh interpreter Malla Indra.
Pengelolaan kopi secara tradisional itu disaksikan Mr Babis C Fasoula dan Mr Alireza, mulai dari penjemuran buah kopi, pengupasan kulit kopi, mengsanggrai sampai penggilingan kopi yang hanya menggunakan batu yang diputar dengan tangan.
Baca juga:
Sulawesi | A Indonesian Travel Film
|
Masih berkaitan dengan kopi, rombongan Tim Evaluator UGG juga sempat mengunjungi Rumah Kopi Bundes Rantau Kermas. Di rumah kopi itu ditampilkan berbagai kemasan kopi dan beralatan proses pembuatan kopi.(Is/guh)